Daftar Negara Kena Dampak dari Kebijakan Tarif Trump

Daftar Negara Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah berdampak signifikan pada perdagangan global. Namun, tidak semua negara mengalami dampak yang besar. Beberapa negara berhasil menghindari tekanan ekonomi yang berat akibat kebijakan ini, baik karena perjanjian dagang khusus, substitusi pasar, atau faktor ekonomi lainnya.

Daftar Negara dengan Dampak Paling Ringan

  1. Kanada Kanada termasuk dalam daftar negara yang terdampak paling ringan karena adanya Perjanjian Amerika Utara (NAFTA) yang kemudian diperbarui menjadi Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA). Meskipun sempat dikenakan tarif baja dan aluminium, negosiasi berhasil mengurangi dampaknya.
  2. Meksiko Seperti Kanada, Meksiko juga mendapatkan keuntungan dari USMCA. Negara ini tetap menjadi salah satu mitra dagang utama AS, terutama dalam industri otomotif dan manufaktur, sehingga dampak tarif lebih terbatas dibanding negara lain.
  3. Australia Australia mendapat pengecualian dalam beberapa kebijakan tarif, khususnya untuk baja dan aluminium. Hubungan dagang yang kuat serta aliansi strategis dengan AS membantu Australia menghindari dampak negatif yang besar.
  4. Korea Selatan Melalui renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Korea-AS (KORUS), Korea Selatan berhasil mengamankan akses yang lebih baik ke pasar AS. Hal ini membuat dampak tarif lebih terbatas dibandingkan negara-negara lain yang terkena kebijakan serupa.
  5. Brazil Brazil memperoleh keuntungan karena permintaan tinggi terhadap komoditasnya, seperti kedelai dan daging sapi, yang menjadi alternatif bagi produk dari Tiongkok akibat perang dagang AS-Tiongkok. Kondisi ini mengurangi efek negatif dari kebijakan tarif Trump.

Faktor yang Mempengaruhi Dampak Tarif

Beberapa faktor utama yang membuat negara-negara di atas terkena dampak lebih ringan meliputi:

  • Perjanjian dagang khusus yang memberikan pengecualian atau kelonggaran tarif.
  • Kemampuan untuk mengalihkan ekspor ke negara lain yang tidak terkena tarif tinggi.
  • Kedekatan politik dan strategis dengan AS, yang memungkinkan negosiasi lebih fleksibel.

Kebijakan tarif ini memberikan tantangan besar bagi banyak negara, tetapi bagi beberapa negara, dampaknya dapat diminimalkan melalui strategi perdagangan dan diplomasi yang efektif.