
Kakak Adik di Buton Diamuk Massa Mobil Dibakar Usai Kepergok Curi Sapi
Kakak Adik Nasib nahas menimpa dua pria yang diketahui merupakan kakak beradik di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Keduanya babak belur diamuk massa setelah dipergoki mencuri seekor sapi milik warga. Tidak hanya itu, mobil yang digunakan pelaku untuk membawa hasil curian juga hangus dibakar warga yang geram.
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini terjadi pada Minggu (20/4/2025) pagi di Desa Wabula, Kecamatan Wabula. Berdasarkan informasi yang dihimpun, warga setempat mencurigai gerak-gerik dua pria tersebut yang berkeliaran di sekitar kandang sapi milik salah satu warga. Saat didekati, ternyata mereka sedang berusaha menaikkan seekor sapi ke dalam mobil pikap.
“Awalnya mereka mengaku disuruh oleh pemilik sapi, tapi setelah ditanya-tanya lagi mereka mulai gugup. Warga langsung curiga dan akhirnya mereka mencoba kabur,” ujar salah satu warga yang tak ingin disebutkan namanya.
Dihajar Massa dan Mobil Dibakar
Aksi keduanya yang mencoba melarikan diri justru membuat warga makin geram. Tak butuh waktu lama, keduanya berhasil ditangkap setelah mobil mereka tergelincir di jalan berbatu tak jauh dari lokasi.
Begitu tertangkap, massa langsung menghakimi mereka. Meski beberapa warga lain berusaha menenangkan, amarah warga tak terbendung. Mobil pikap yang digunakan pelaku akhirnya dibakar sebagai bentuk kemarahan warga terhadap maraknya kasus pencurian ternak di wilayah tersebut.
Identitas Pelaku dan Penanganan Polisi
Kapolsek Wabula, IPTU La Ode Asrun, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, dua pelaku berinisial A (33) dan R (29) kini sudah diamankan di Mapolsek untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
“Keduanya mengalami luka-luka akibat diamuk massa dan saat ini sedang dalam perawatan. Kami mengimbau masyarakat agar tidak main hakim sendiri dan mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak berwenang,” ujar IPTU Asrun.
Pencurian Ternak Kian Marak
Warga mengaku resah dengan meningkatnya kasus pencurian ternak belakangan ini, khususnya di daerah pedesaan. Sapi yang memiliki nilai jual tinggi menjadi target utama para pelaku.
“Sudah tiga kali kejadian seperti ini dalam beberapa bulan terakhir. Kami berharap aparat bisa melakukan patroli rutin,” kata Ahmad, salah satu tokoh masyarakat Desa Wabula.
Penutup
Kasus ini menjadi peringatan keras bagi para pelaku kejahatan, terutama di wilayah yang masih menjunjung tinggi nilai gotong royong dan solidaritas warga. Polisi kini mendalami kemungkinan keterlibatan jaringan pencurian ternak yang lebih besar.