Jalan Aspal ke Long Betaoh Rampung, Perekonomian Terbuka

Jalan Aspal Setelah penantian panjang selama puluhan tahun, akses jalan beraspal menuju Long Betaoh kini resmi rampung dan sudah dapat digunakan oleh warga. Infrastruktur baru ini langsung disambut antusias, mengingat selama ini warga bergantung pada jalur tanah yang sulit dilalui, terutama saat musim hujan.

Tak hanya menjadi kebanggaan warga, jalan baru ini juga menandai terbukanya peluang besar untuk sektor ekonomi, pariwisata, dan investasi di wilayah pedalaman tersebut.

Pembangunan yang Dinanti Puluhan Tahun

Sebelum jalan ini diaspal, warga Long Betaoh harus berjibaku dengan jalur berbatu dan licin yang sering kali tidak bisa dilalui kendaraan, terutama saat curah hujan tinggi. Bahkan, dalam kondisi tertentu, satu-satunya akses masuk hanya bisa dilewati dengan berjalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua yang dimodifikasi.

Kini, berkat proyek pembangunan yang berlangsung hampir dua tahun, masyarakat akhirnya bisa menikmati akses yang layak. Kepala Desa Long Betaoh, Samuel Lengkang, menyebut pencapaian ini sebagai tonggak sejarah bagi warganya.

“Ini bukan hanya soal jalan, ini tentang masa depan. Kami sangat bersyukur dan bangga karena akhirnya desa kami tidak lagi terisolasi,” ujarnya.

Aktivitas Ekonomi Meningkat Pesat

Dengan selesainya pembangunan jalan, efek domino mulai terasa di sektor ekonomi. Petani dapat lebih mudah mengangkut hasil panen ke pasar, sementara kebutuhan pokok dari luar wilayah masuk lebih cepat dan murah. Sebagai hasilnya, harga barang yang sebelumnya melambung kini mulai stabil.

Misalnya, harga beras dan minyak goreng yang dulu bisa dua kali lipat dari harga normal, kini kembali mendekati harga pasar. Tak hanya itu, truk pengangkut logistik dan kendaraan besar kini bisa langsung masuk ke pusat desa tanpa harus transit di pinggiran.

Menurut Johan, seorang petani kopi, kondisi ini sangat membantu mereka. “Dulu angkut panen itu butuh waktu dua hari. Sekarang, satu hari selesai, dan bisa langsung dijual ke kota,” tuturnya.

Potensi Pariwisata dan Investasi Lokal

Selain sektor ekonomi, pembangunan jalan ini juga membuka peluang besar untuk pengembangan pariwisata lokal. Long Betaoh yang memiliki keindahan alam dan kekayaan budaya adat kini lebih mudah dijangkau oleh wisatawan.

Sejalan dengan itu, pemerintah desa sudah mulai menyusun program wisata berbasis masyarakat, seperti homestay, tur hutan, dan pelatihan budaya lokal. Beberapa investor lokal bahkan mulai melirik potensi membuka usaha, seperti penggilingan kopi, tempat pengisian BBM, dan bengkel kendaraan.

Apresiasi dan Harapan Warga

Warga Long Betaoh menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah daerah dan pusat atas realisasi proyek yang selama ini dinantikan. Meski demikian, mereka juga berharap agar perhatian terhadap infrastruktur di pedalaman tidak berhenti sampai di sini.

“Kami bersyukur, tapi ini baru awal. Jalan ini butuh perawatan dan keberlanjutan,” kata tokoh masyarakat, Maria Elisabet. Ia juga mengingatkan pentingnya partisipasi warga dalam menjaga infrastruktur yang telah dibangun.

Pemerintah Siapkan Proyek Lanjutan

Sebagai bagian dari program konektivitas desa terpencil, Dinas Pekerjaan Umum memastikan bahwa Long Betaoh bukanlah titik akhir. Dalam waktu dekat, proyek lanjutan akan menghubungkan desa ini dengan permukiman sekitarnya.

“Kami berkomitmen untuk terus membuka akses wilayah perbatasan. Infrastruktur adalah kunci pemerataan pembangunan,” tegas Ferry Widodo, Kepala Dinas PU Kabupaten.