Cuaca Ekstrem Ancam Pemukiman Warga, BPBD Sorong Selatan Upayakan Solusi

Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sorong Selatan, Papua Barat Daya, dalam beberapa hari terakhir mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor, yang mengancam keselamatan serta pemukiman penduduk.

Wilayah Terdampak Mulai Terisolasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sorong Selatan mencatat sedikitnya lima distrik mengalami dampak langsung akibat cuaca ekstrem ini. Beberapa akses jalan penghubung antar kampung terputus akibat longsor, sementara puluhan rumah dilaporkan terendam banjir, khususnya di wilayah Distrik Teminabuan dan Moswaren.

Kepala BPBD Sorong Selatan, Markus Kambu, menyatakan bahwa pihaknya telah menurunkan tim reaksi cepat ke lokasi terdampak untuk melakukan pendataan dan penanganan darurat. “Kami prioritaskan evakuasi warga dan penyaluran bantuan logistik sementara ke lokasi yang sulit dijangkau,” ujar Markus dalam keterangannya.

Pemerintah Siapkan Posko dan Bantuan Sementara

Sebagai bentuk respons cepat, BPBD bersama dinas sosial dan relawan lokal telah mendirikan beberapa posko darurat di wilayah terdampak. Posko ini dilengkapi dengan logistik dasar seperti makanan siap saji, selimut, dan perlengkapan kesehatan. Pemerintah daerah juga tengah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mempercepat distribusi bantuan dan membuka akses jalan yang tertutup longsor.

Wakil Bupati Sorong Selatan, Alfred Duwit, yang meninjau langsung salah satu lokasi banjir, mengimbau warga agar tetap waspada dan mematuhi arahan dari petugas lapangan. “Keselamatan jiwa menjadi prioritas utama. Kami mohon warga yang tinggal di daerah rawan untuk sementara mengungsi ke tempat aman,” ungkapnya.

Tantangan Cuaca dan Infrastruktur

Cuaca ekstrem yang terus berlangsung menjadi tantangan tersendiri dalam upaya penanganan bencana. Selain itu, terbatasnya infrastruktur di beberapa wilayah membuat akses bantuan terhambat. BPBD mengakui masih banyak wilayah yang belum bisa dijangkau karena kondisi jalan yang rusak berat.

“Kami butuh tambahan alat berat dan dukungan logistik udara jika kondisi memburuk,” jelas Markus. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sudah mengajukan bantuan ke pemerintah provinsi dan BNPB pusat.

Imbauan dan Upaya Pencegahan Dini

BPBD Sorong Selatan mengimbau seluruh warga untuk selalu memantau informasi cuaca dan segera melapor jika melihat tanda-tanda bencana seperti retakan tanah atau naiknya permukaan air sungai. Sosialisasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana juga terus dilakukan melalui aparat kampung dan tokoh masyarakat.

Selain itu, pemerintah daerah juga tengah menyusun rencana jangka menengah untuk memperkuat mitigasi bencana, termasuk pembangunan tanggul sungai dan perbaikan drainase di kawasan pemukiman padat.