
Dinas Pendidikan Fakfak Pastikan Seragam Gratis Tepat Sasaran
Dinas Pendidikan Fakfak melalui Dinas Pendidikan memastikan program bantuan seragam gratis bagi siswa baru tahun ajaran 2025/2026 berjalan sesuai harapan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk mendorong pemerataan akses pendidikan dan meringankan beban orang tua, terutama dari kalangan ekonomi lemah.
Dinas Pendidikan Komit Dukung Pendidikan Inklusif
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Fakfak, Yusak Naa, menyatakan bahwa program ini menyasar siswa-siswi baru di jenjang SD dan SMP, baik negeri maupun swasta. Menurutnya, pemberian seragam sekolah secara cuma-cuma bertujuan untuk menghapus hambatan awal bagi siswa agar bisa segera mengikuti proses pembelajaran.
“Seragam gratis ini bentuk perhatian pemerintah terhadap anak-anak kita. Kami ingin pastikan semua anak bisa bersekolah tanpa terkendala masalah biaya,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (25/6).
Penyaluran Dipantau Agar Tidak Salah Sasaran
Agar program ini tepat sasaran, Dinas Pendidikan bekerja sama dengan kepala sekolah dan komite pendidikan di masing-masing satuan pendidikan. Selain itu, proses distribusi juga akan diawasi secara langsung oleh tim monitoring dari dinas.
“Setiap sekolah sudah kami minta menyerahkan data siswa yang berhak menerima, dan kami lakukan verifikasi ulang,” jelas Yusak. Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak ingin ada siswa yang seharusnya menerima, justru terlewat akibat data yang tidak akurat.
Dinas Pendidikan Prioritaskan Siswa Kurang Mampu
Meskipun program ini menyasar semua siswa baru, namun prioritas tetap diberikan kepada peserta didik dari keluarga kurang mampu, anak yatim, dan mereka yang berasal dari daerah pedalaman.
Sementara itu, beberapa orang tua siswa mengaku sangat terbantu dengan program tersebut. “Kami bersyukur. Anak kami bisa masuk sekolah tanpa bingung beli seragam. Ini sangat membantu,” kata Maria, warga Kampung Kayuni.
Evaluasi Akan Dilakukan Setiap Tahap
berencana melakukan evaluasi berkala pada setiap tahap pelaksanaan program ini. Dengan demikian, segala hambatan yang muncul di lapangan dapat segera diatasi dan tidak mengganggu proses belajar mengajar.
Lebih lanjut, Yusak menyebutkan bahwa jika hasil evaluasi menunjukkan keberhasilan, maka bukan tidak mungkin program ini akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun mendatang dengan cakupan yang lebih luas.