Longsor Terjang Arfak Papua Barat, 6 Orang Hilang dan 1.000 KK Terisolasi

longsor melanda kawasan Arfak, Papua Barat, pada Senin malam. Akibatnya, enam orang dinyatakan hilang dan sekitar 1.000 Kepala Keluarga (KK) terisolasi. Longsor ini terjadi setelah hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari.

Dampak Longsor di Arfak

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat, longsor terjadi di beberapa titik, termasuk daerah terpencil. Longsor menutupi jalan utama di sejumlah desa di Kabupaten Manokwari dan sekitarnya. Bencana ini juga menyebabkan kerusakan pada rumah warga dan menghancurkan fasilitas publik serta infrastruktur vital lainnya.

Longsor Korban Tertimbun dan Akses Terputus

Kepala BPBD Papua Barat, Joko Prasetyo, mengungkapkan bahwa enam orang yang hilang diduga tertimbun material longsor yang menutupi pemukiman mereka. “Tim SAR sedang melakukan pencarian dan evakuasi, namun akses ke lokasi sangat terbatas,” ujar Joko.

Selain itu, sekitar 1.000 KK yang tinggal di beberapa desa terisolasi karena jalan utama tertutup longsor. Ini menyulitkan distribusi bantuan dan evakuasi, meskipun tim SAR dan BPBD telah dikerahkan.

Upaya Evakuasi dan Penanganan Darurat

Pemerintah setempat segera menyiapkan tim darurat untuk menangani bencana dan memberi bantuan kepada warga terdampak. Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan juga telah diterjunkan untuk mempercepat evakuasi dan membuka jalan yang tertutup longsor.

“Kami sudah mengerahkan alat berat untuk membuka jalan dan memfasilitasi evakuasi serta distribusi bantuan,” kata Joko. “Kami juga fokus mencari korban yang hilang. Warga terisolasi akan segera diberi bantuan pangan dan kebutuhan darurat.”

Koordinasi Antarinstansi dan Bantuan

Pemerintah daerah dan sejumlah lembaga kemanusiaan mulai mengirimkan bantuan logistik, termasuk makanan, obat-obatan, selimut, dan alat darurat. Pemerintah Provinsi Papua Barat berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan kebutuhan korban dapat segera terpenuhi.

Gubernur Dominggus Mandacan menyatakan keprihatinannya dan berjanji memprioritaskan penyelamatan serta pemulihan pasca-bencana. “Kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan keselamatan warga,” ungkap Dominggus.

Mengantisipasi Dampak Bencana Lainnya

Bencana longsor ini menambah daftar bencana alam yang sering terjadi di Papua Barat, terutama di daerah pegunungan dan perbukitan. Pemerintah daerah berencana untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan memperbaiki infrastruktur yang rentan terhadap bencana alam.

BPBD juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan informasi cuaca dan peringatan dini dari instansi terkait guna mengurangi risiko bencana serupa di masa depan.

Harapan untuk Keselamatan Korban

Saat ini, tim SAR terus bekerja keras untuk mencari dan menyelamatkan korban yang hilang serta memberikan bantuan kepada warga terisolasi. Masyarakat berharap agar upaya penyelamatan segera membuahkan hasil dan membawa para korban ke tempat yang aman.

Dengan penanganan darurat yang cepat dan koordinasi antarinstansi yang baik, diharapkan masyarakat bisa segera pulih dan kembali menjalani kehidupan normal mereka.