Massa Pro dan Kontra Hasto Bentrok di Pengadilan Tipikor Jakarta

Suasana di sekitar Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta mendadak memanas, Jumat (11/4/2025). Dua kelompok massa, yang terdiri dari pendukung dan penentang Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, terlibat bentrok fisik saat persidangan berlangsung.

Massa Berkumpul Sejak Pagi

Kedua kelompok massa telah memadati area sekitar pengadilan sejak pagi. Kelompok pro-Hasto membawa spanduk berisi dukungan moral, sementara kelompok kontra menuntut agar Hasto segera ditahan karena diduga terlibat dalam kasus penghalangan penyidikan korupsi. Ketegangan mulai meningkat saat orasi-orasi saling bersahutan.

“Kami datang untuk memberikan dukungan penuh kepada Pak Hasto yang kami anggap dikriminalisasi,” ujar Sari, salah satu simpatisan.

Sebaliknya, pihak kontra menyebut bahwa hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

“Tidak ada yang kebal hukum, siapapun yang menghalangi penyidikan harus diproses,” kata Rudi, perwakilan kelompok kontra.

Adu Mulut Berujung Bentrok

Situasi yang awalnya hanya diwarnai teriakan dan orasi berubah menjadi aksi saling dorong. Adu mulut yang panas berujung pada lemparan botol air mineral dan bendera. Polisi yang berjaga langsung turun tangan untuk memisahkan kedua pihak.

Puluhan aparat keamanan dari Polres Metro Jakarta Pusat langsung membentuk barikade untuk mencegah eskalasi. Beberapa massa yang terlibat aksi kekerasan diamankan untuk dimintai keterangan.

“Kami amankan tujuh orang yang diduga provokator,” ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Purnomo.

Persidangan Tetap Berlangsung

Meski terjadi kericuhan di luar gedung, sidang terhadap Hasto Kristiyanto tetap berjalan seperti biasa. Dalam persidangan ini, Hasto diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan penghalangan penyidikan terhadap tersangka korupsi Harun Masiku.

Majelis hakim meminta agar pihak keamanan memastikan situasi kondusif demi kelancaran jalannya persidangan. Pihak kuasa hukum Hasto juga mengimbau semua simpatisan agar menjaga ketertiban.

Polisi Perketat Keamanan

Setelah bentrok mereda, polisi menambah jumlah personel di area pengadilan. Pengamanan ditingkatkan, termasuk dengan menutup sebagian akses jalan menuju gedung pengadilan untuk menghindari kerumunan ulang.

“Kami akan evaluasi pola pengamanan dan berkoordinasi dengan panitia sidang,” tambah Kombes Heru.

Imbauan dari Pengadilan dan Pihak Terkait

Pengadilan Tipikor melalui juru bicaranya mengimbau masyarakat untuk menyalurkan aspirasi dengan tertib dan tidak mencederai proses hukum yang sedang berjalan. Beberapa tokoh politik juga menyerukan agar proses hukum dibiarkan berjalan sesuai koridor yang ada.

“Hukum harus dihormati, jangan dicampuri emosi politik,” ujar seorang anggota DPR yang enggan disebutkan namanya.