
Peluang Jadi Abdi Negara Lewat Jalur Otsus, Pemuda Arfak Minta Prioritaskan Putra-putri OAP
Pemuda Arfak, Papua Barat, meminta pemerintah untuk memprioritaskan putra-putri Orang Asli Papua (OAP) dalam penerimaan abdi negara lewat jalur Otonomi Khusus (Otsus). Permohonan ini disampaikan dalam diskusi yang diadakan di Kota Manokwari pada awal Februari.
Peluang Melalui Otsus
Jalur Otsus memberi kesempatan besar bagi pemuda Papua untuk menjadi abdi negara. Program ini menyediakan kuota untuk OAP dalam mengisi posisi di pemerintahan. Para pemuda berharap pemerintah lebih mengutamakan mereka dalam penerimaan tersebut, guna memperkuat kontribusi mereka terhadap pembangunan daerah.
“Jalur Otsus seharusnya dimanfaatkan sepenuhnya oleh kami. Kami berharap pemerintah lebih memprioritaskan putra-putri asli Papua dalam kesempatan ini,” ujar Jhonson Wally, perwakilan pemuda Arfak.
Tantangan yang Dihadapi Pemuda Arfak
Namun, banyak pemuda yang kesulitan memanfaatkan kesempatan tersebut. Salah satu kendala terbesar adalah kurangnya informasi mengenai peluang yang ada. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan juga menjadi masalah yang cukup besar bagi banyak pemuda Papua.
“Pemerintah perlu memperhatikan masalah ini. Pendidikan harus jadi prioritas. Kami juga membutuhkan informasi yang lebih jelas tentang peluang kerja di pemerintahan,” lanjut Jhonson.
Harapan untuk Generasi Muda Pemuda Arfak
Para pemuda berharap pemerintah dapat meningkatkan sosialisasi terkait jalur Otsus. Selain itu, mereka meminta adanya pelatihan dan pendidikan yang lebih baik agar mereka bisa lebih siap mengikuti seleksi menjadi abdi negara.
“Generasi muda harus diberikan kesempatan yang adil untuk berkontribusi. Kami ingin terlibat dalam keputusan-keputusan penting yang akan membangun Papua,” kata Jhonson.
Langkah Kedepan
Pemuda Pegunungan Arfak berharap kebijakan pemerintah semakin memperhatikan kebutuhan mereka. Mereka yakin jika diberi kesempatan, generasi muda Papua bisa turut serta dalam memajukan daerah.
“Ini langkah pertama yang kami perjuangkan. Kami yakin kami bisa berbuat lebih banyak untuk Papua,” tutup Jhonson.