Kemlu Telah Evakuasi 97 WNI Keluar dari Iran

Kemlu  Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) telah berhasil mengevakuasi 97 Warga Negara Indonesia (WNI) dari wilayah Iran. Evakuasi ini dilakukan menyusul meningkatnya situasi keamanan di kawasan tersebut dalam beberapa pekan terakhir.

Kemlu  Evakuasi Bertahap dan Aman

Menurut juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, proses evakuasi dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan kelompok rentan seperti pelajar, ibu hamil, dan anak-anak. Seluruh WNI yang dievakuasi kini telah berada di lokasi aman di luar Iran.

“Total 97 WNI berhasil dievakuasi dengan selamat. Mereka ditempatkan sementara di negara ketiga sambil menunggu perkembangan situasi lebih lanjut,” ujar Iqbal dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (23/6).

Dukungan KBRI dan Pemerintah Negara Ketiga

Evakuasi ini merupakan hasil koordinasi intensif antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran dan pemerintah negara sahabat yang menjadi lokasi transit evakuasi. Kemlu juga bekerja sama dengan organisasi internasional serta maskapai penerbangan untuk memastikan kelancaran proses pemindahan.

Pihak KBRI memastikan bahwa para WNI mendapatkan kebutuhan dasar, termasuk akomodasi, makanan, dan bantuan psikososial selama masa transit.

Situasi Keamanan di Iran Meningkat Kemlu

Ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah, khususnya di Iran, meningkat signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, telah mengeluarkan imbauan bagi warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah tersebut.

RI sebelumnya juga telah merilis peringatan perjalanan (travel advisory) dan membuka layanan hotline bagi WNI yang masih berada di Iran atau memerlukan bantuan darurat.

Langkah Lanjutan dan Pemantauan

Kemlu menyatakan bahwa pemantauan terhadap situasi keamanan di Iran masih terus dilakukan secara intensif. Langkah evakuasi lanjutan akan dipersiapkan bila kondisi memburuk atau jika masih terdapat WNI yang membutuhkan bantuan keluar dari wilayah tersebut.

“Kami mengimbau seluruh WNI di wilayah rawan konflik untuk terus menjalin komunikasi dengan KBRI atau KJRI terdekat, serta mengikuti seluruh arahan demi keselamatan mereka,” tegas Iqbal.